Kesan pertama saya terhadap Silent Hill F sangat positif. Latar Jepang, kehadiran protagonis perempuan yang menarik, serta atmosfer khas Silent Hill membuat saya langsung tertarik sejak awal permainan.
Cerita dan Karakter
Dari sisi cerita, ada beberapa hal yang menurut saya kurang. Tokoh utama, Hinako, terkadang terasa menjengkelkan. Misalnya, dalam beberapa adegan ia mengikuti panggilan tanpa penjelasan yang jelas, sehingga membuat narasi terasa dangkal. Bagi sebagian pemain yang memiliki obsesi terhadap cerita yang mendalam, hal ini bisa mengurangi pengalaman bermain.
Namun, saya baru menyelesaikan permainan hingga ending pertama. Masih ada kemungkinan ending lain memberikan sudut pandang berbeda yang dapat mengubah penilaian saya.
Meski begitu, perkembangan karakter Hinako cukup menarik. Ceritanya berfokus pada pergulatan seorang gadis remaja yang tertekan oleh ekspektasi sosial dan keluarganya. Perjuangannya melawan beban tersebut justru menjadi kekuatan untuk menghadapi kekacauan batinnya.
Gameplay dan Sistem Pertarungan
- Stamina tidak menjadi masalah karena dapat ditingkatkan melalui peningkatan atribut.
- Pertarungan jarak dekat cukup adaptif dan tidak sulit. Silent Hill F jelas bukan soulslike, melainkan action horror.
- Sistem “Skill Tree” sebenarnya tidak hadir dalam bentuk tradisional. Permainan lebih menekankan pada variasi senjata dan sistem omamori (charm) yang memberikan bonus atribut berbeda.
- Contoh: pisau dengan gaya serangan cepat, sedangkan palu (hammer) memberikan serangan berat dengan risiko tinggi. Pemilihan senjata sebaiknya disesuaikan dengan jenis monster yang dihadapi.
- Melawan monster lincah mirip Licker dari Resident Evil, misalnya, akan lebih efektif dengan senjata ringan dibanding palu yang lambat.
- Kamera menggunakan sudut pandang orang ketiga yang stabil dan nyaman. Bagi pemain yang terbiasa dengan Resident Evil, sistem ini akan terasa familiar.
Desain Monster dan Atmosfer
Desain monster dibuat dengan baik dan tetap mempertahankan ciri khas Silent Hill. Suasana horornya terasa kuat melalui:
- Ambience berkabut, hutan, hingga other world yang memiliki identitas tersendiri.
- Musik latar dan efek suara yang menegangkan. Ada suara tiba-tiba yang mengejutkan, serta variasi latar suara di setiap area yang memperkuat atmosfer seram.
Tingkat Kesulitan
Meskipun memilih mode easy/story, tantangan tetap terasa. Pemain masih memiliki kemungkinan besar untuk kalah, berbeda dengan Resident Evil di mana mode cerita sering kali terlalu mudah. Hal ini membuat Silent Hill F tetap menghadirkan ketegangan khas survival horror, bahkan di tingkat kesulitan rendah.
Tema dan Eksekusi
Tema horor dalam permainan ini dieksekusi dengan baik. Perubahan protagonis dari laki-laki ke perempuan tidak menjadi masalah sama sekali, selama penceritaan dilakukan dengan konsisten. Dalam kasus Silent Hill F, hal ini justru terasa sesuai dan natural.
Harga permainan masih wajar jika dibandingkan dengan kualitas yang ditawarkan, bagi kalian fans Silent Hill maka game ini tidak dapat dilewatkan, tetapi bagi gamer casual mungkin bisa menunggu setelah diskon nanti.
Kesimpulan
Silent Hill F bukan soulslike, melainkan action horror dengan identitasnya sendiri. Variasi senjata dan sistem omamori membuat gameplay lebih dinamis, sementara atmosfer, desain monster, dan musik berhasil menghidupkan nuansa Silent Hill klasik.
Kelemahan terbesar ada pada aspek penceritaan di first playthrough, yang terasa kurang jelas di beberapa bagian. Namun, kemungkinan adanya ending alternatif memberi harapan bahwa narasi akan lebih kaya jika dimainkan ulang.
Skor : 8/10
Atmosfer berhasil, gameplay solid, dan cerita masih memiliki ruang untuk digali lebih dalam.